![]() |
Ilustrasi/ Ist |
Bima,
Berita11.com— Massa yang tergabung dalam Laskar Mahasiswa dan Pemuda Indonesia
(LMPI) kembali menggelar demo di kantor Desa Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten
Bima, Kamis (26/5/2016) sekira pukul 09.00 Wita. Mereka menuntut transparansi
penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD).
Saat massa
menggelar demo reaksi yang ditunjukan aparatur desa semakin beringas. Anggota LMPI,
Yan Putra dipukul saat menggelar orasi. Apatur desa setempat tidak menerima
aksi massa meskipun sudah mengantungi ijin resmi dari aparat Kepolisian.
Menurut perwakilan
massa, Indrawan Ilyas, aparatur Desa Kananga menolak kehadiran mereka menyampaikan
aspirasi karena dianggap tidak memiliki legalitas jelas. Padahal untuk
menyampaikan aspirasi melalui demo tidak perlu melampirkan legalitas organisasi
atau forum.
“Kami kecewa
dengan sikap aparatur Desa Kananga yang kembali mempersoalkan masalah status
organisasi kami. Padahal kami hanya menyampaikan tuntutan terkait pengelolaan
ADD. Itu seharusnya sah-sah saja,” katanya.
Saat menggelar
demo, massa menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya menuntut Kepala Desa
Kananga menjelaskan penggunaan ADD di hadapan masyarakat. Selain itu, mendesak
Kades setempat agar membina dan mengingatkan aparatur desa tidak menunjukkan
aksi kekerasan saat massa menggelar demo.
Sebelumnya,
saat massa menggelar demo pekan lalu, Kepala Desa Kanangan Kecamatan Bolo
Kabupaten Bima, Muhammad Nur Ahmad menjelaskan, sikap aparatur desa setempat
tidak menerima aksi massa karena status organisasi mahasiswa dan pemuda yang
menggelar demo tidak jeals.
Mengenai transparansi
penggunaaan ADD, menurutnya, pemerintah desa setempat selama ini sudah
menerapkan pengelolaan ADD secara transparan. Itu dilihat dari perancangan
program dan anggaran ketika musyawarah dusun (Musdus) dan musyawarah desa
(Musdes). Selain itu, setiap kegiatan sosial seperti acara pernikahan sering
disisipkan sosialisasi tentang program dan gambaran umum tentang anggaran desa.
“Jadi tidak
benar kalau tidak transparan. Saya menolak mereka demo karena menurut saya
forum atau kelompok mahasiswa itu tidak jelas. Stempel dan tanggal surat juga
tidak jelas,” katanya. (US)