Kepala Bidang
Hortikultura Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima,
Drs Amirullah mengatakan penyebab harga bawang merah Bima anjlok karena
rata-rata daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia seperti Brebes Jawa
Tengah dan sejumlah wilayah di Kabupaten Bima seperti Sape, Soromandi, dan
Monta sedang panen bawang secara bersamaan.
Kondisi tersebut
rentan dimanfaatkan tengkulak untuk meraup keuntungan dengan cara membeli
bawang merah dengan harga murah, kemudian menimbun dan menjualnya saat terjadi
kelangkaan komoditi tersebut.
“Sekarang ini
kan lagi musim panen bersamaan, sehingga harga bawang di tingkat petani itu
sampai berkisar di bawah 15 ribu per kilogram,” ujar Amirullah kepada
Berita11.com di Dispertapa.
Menurut Amirullah
penyebab lain anjloknya harga bawang merah Bima karena hingga kini pemerintah
belum menetapkan standar pembelian atau Harga Pembelian Pemerintah (HPP),
sehingga harga berpeluang diatur oleh spekulan.
“Tapi kita
targetkan ketika harga bawang di bawah 15 ribu per kilogram kita upayakan agar
diatur sehingga tidak merugikan petani. Kita masih menunggu penetapan HPP
seperti halnya beras oleh pemerintah pusat,” ujar Amirullah.
Dikatakannya,
sesuai data Dispertapa dan Hortikultura alur niaga bawang merah Bima yaitu
dipasarkan di dalam daerah dan antar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi dan
Maluku.
Secara umum, stok bawang merah
di Kabupaten Bima 12 persen dari kebutuhan nasional, sedangkan rata-rata
produktivitas bawang merah 13 ton per hektar dengan potensi produksi 143 ton
per tahun. (US)