![]() |
Uang Receh. Foto Fokusriau |
Sumbawa,
Berita11.com— Warga Desa Pada Suka Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa ogah
menggunakan uang receh pecahan Rp500 dan Rp1.000. Di desa tersebut pecahan
terkecil yang digunakan warga yaitu Rp2000.
Warga Desa
Pada Suka, Salim mengatakan, uang logam pecahan Rp500 dan Rp1000 dipastikan
tidak lagi beredar di desa setempat. Itu karena tidak ada lagi masyarakat yang
menyimpan uang pecahan itu sehingga berimbas naiknya harga sembilan bahan pokok
di desa Pada Suka.
“Minat anak-anak
di sini menggunakan uang logam tidak ada lagi. Mereka menolak ketika diberikan
uang logam, sehingga bisa dipastikan tidak ada lagi uang pecahan 500 maupun
1000,” katanya kepada Berita11.com di Sumbawa, Kamis (29/12/2016).
Sementara pemilik
kios di Desa Pada Suka, Supriyanti mengatakan, seluruh pemilik kios dan
pedagang di pasar desa setempat tidak ada yang menjual barang dengan harga
Rp500 dan Rp1000, karena tidak menggunakan uang logam atau recehan pecahan itu.
“Ini sudah
hampir lima tahunan. Uang logam tidak lagi digunakan sebagai alat belanja
sehingga saat ini, warga maupun kami
selaku pedagang tidak menyimpan uang logam walaupun uang tersebut masih diakui
oleh negara,” katanya. (SK)