![]() |
Peta Sebaran Lokasi Rawan Bencana di Kota Bima. Foto Berita11.com |
Kota Bima, Berita11.com— Warga Kota Bima
tak perlu lagi cemas akan ancaman luapan banjir. Pemerintah akan
mengantisipasi potensi itu dengan menyiapkan sistem peringatan dini (early
warning). Bentuknya, di setiap titik rawan luapan banjir akan dipasang kamera
CCTV dan pendeteksi ambang batas ketinggian air yang akan terhubung dengan tower
sirene.
Kasubag Umum Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Ahmad Gafar SE, mengatakan, sistem baru itu
akan diterapkan dalam waktu tak lama lagi. Jika disetujui akan diakomodir dalam
APBD Perubahan Kota Bima.sebelumnya, tim teknis lima profesor dari Universitas
Gaja Mada (UGM) telah datang mempelajari karakter bencana dan model
penangananya. Ketika itu disarankan menerapkan sistem peringatan dini.
“Begitu air mencapai ambang batas
maka secara otomatis akan ada sirine yang berbunyi. Sistem itu terintegrai dengan
teknologi. Setiap titik yang kita anggap rawan ada CCTV,” ujar Ahmad Gafar
kepada Berita11.com di BPBD Kota Bima, Senin (27/3/2017).
Menurut Ahmad, sebenarnya ketika
banjir Minggu kemarin, masyarakat Kota Bima sudah mengetahui jalur evakuasi
yang aman. Karena sebelumnya, ketika pembentukan 20 kelurahan tangguh,
masyarakat sudah membuat rencana aksi dengan menetapkan sejumlah jalur yang
dianggap paling aman. Hanya saja ketika terjadi banjir sebagian besar
masyarakat panik sehingga tidak tau cara mengambil keputusan yang tepat.
“Sebenarnya masyarakat itu sudah
mandiri, karna selama pembentukan (kelurahan siaga bencana) kita menenuntukan
di mana jalur evakuasi yang aman yang ditentukan masyarakat itu sendiri. Yang terjadi
slama ini adalah trauma, bingung ngapai?” kata Ahmad.
Saat banjir Minggu (26/3/2017) sore
hingga malam hari, sejumlah titik sulit diakses seperti jalur protokol melalui
Taman Ria menuju arah Barat Kota Bima di Kecamatan Rasanae Barat. Pada pukul
17.30 Wita sejumlah masjid di Kota Bima sudah menyiarkan peringatan kepada
masyarakat agar mewaspadai ancaman luapan banjir.
“Kalau evakuasi nggak ada yang
menolak, tapi ada beberapa titik yang sulit, termasuk yang diambali alih oleh
teman-teman SAR.Kalau yang sulit diakses mulai dari Taman Ria dan jalur
alternatif mulai dari kantor pos Monggonao. Yang bisa dliewati asrama Brimob,cuma
nggak bisa jug menerobos ke Dara,” ujar Ahmad. (US)