![]() |
Penampilan Joki Cilik Memukau Penonton saat Pembukaan Pacuan Kuda Tradsional, Bupati Cup Bima. |
Bima, Berita11.com— Sebanyak 421 ekor kuda ambil bagian dalam iven
tahunan pacuan kuda tradisional Bima, Bupati Cup Bima tahun 2017. Peserta pacuan
kuda tidak hanya dari Provinsi NTB, bahkan hingga Sumba Barat Daya NTT dan
Provinsi Papua.
Pacuan kuda
tradisional Bima tahun 2017 dimulai dengan ditandai sambutan pembukaan oleh
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, Sabtu (1/4/2017) siang. Yang menarik, selain dihadiri pengurus
Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Kabupaten Bima, Pordasi NTB dan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabuapten Bima dan Kepala SKPD, kegiatan pembukaan pacuan kuda tradisional
Bima juga dihadiri khusus oleh Kapolres Dompu, AKPB Jon Wesly Arianto, S.Ik dan
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), DR Anwar Usman SH, MH.
Bupati IDP
berharap, pacuan kuda tradisional, Bupati Bima Cup tahun 2017 berlangsung aman
hingga selesai selama 14 hari mendatang. Pacuan kuda tradisional merupkan
budaya leluhur Bima yang diharapkan terjaga sehingga dapat dinikmati setiap
generasi mendatang. Pacuan kuda juga merupakan bagian dari paket wisata bersama
sejumlah potensi destinasi lain di Kabupaten Bima.
“Pacuan kuda
ini menjadi menjawab apa yang menjadi kemauan dan keinginan masyarakat. Tidak banyak
yang dapat kami dan pak Wakil Bupati berikan. Yang dapat kami berikan bagi
pelaksanaan kegiatan ini secara rutin sesuai harapan pencinta pacuan kuda ini,”
katanya.
Bupati IDP
juga berharap Dinas Pariwisata menyiapkan secara baik setiap iven pariwisata. Ke
depan, pemerintah akan mengevaluasi setiap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat
membawa perubahan positif bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
“Patut menjadi
kebanggaan masyarakat Kabupaten Bima, Kapolres Dompu juga hadir. Saya menitpkan
harapkan keapda peserta dan pencinta pacuan kuda mohon dijaga keamanan dan
ketertiban. Mampu menciptakan kondisi tersebut, agar tidak ada konsentrasi yang
harus dilaksanakan oleh teman-teman aparat. Sehingga teman-teman aparat juga dapat
menikati pertandingan pacuan kuda,” harapnya.
Ketua panitia
pacuan kuda tradisional bima tahun 2017, Rukmini Alimuddin, menyebutkan iven
pacuan kuda tradisional Bima diikuti tidak hanya peserta lokal NTB seperti
Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Timur dan Kota
Mataram. Namun juga diikuti peserta dari Kabupaten Sumba Barat Daya NTT dan
Provinsi Papua dari 13 kelas yang dilombakan.
Sedikitnya,
ada 421 kuda dipandu joki cilik yang
akan bersaing memperebutkan piala bergilir Bupati Bima selama 14 hari. Rukmini
setiap peserta menjunjung tinggi jiwa sportivitas sehingga tercipta iven pacuan
kuda yang aman dan nyaman mewujudkan konsep Bima seperti moto dou labo dana Mbojo.
“Pacuan kuda
tradisional sebagai salah satu wujud promosi budaya daerah membutuhkan
seseorang yang berjiwa besar,” katanya.
Menurutnya,
pacuan kuda tradisional Bima memiliki makna dan petuah hidup leluhur masyarakat
Bima dan menjadi ciri khas tersendiri.
“Semoga ke
depannya para pemuda, pencinta kuda pada umumnya dan para pencinta pacuan kuda
khususnya semakin meningkat maka tercipta atlit kuda dan bibit-bibit kuda masa
depan yang akan bisa membanggakan Bima di kancah lokal, regional, maupun
nasional,” harapnya. (US/ID)