Bima,
Berita11.com— Prosesi pemukulan beduk oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat
(NTB) menandai peremian Taman Wisata Pantai Kalaki, Minggu (9/4/2017) sore.
Pemerintah Provinsi NTB mengisyaratkan akan membantu pengembangan taman
setempat dan pendukung untuk pengembangan potensi wisata lain.
Bupati Bima,
Hj Indah Dhamayanti Putri berharap kegiatan Pameran Ekonomi Kreatif dapat
menggali, megangkat serta mempromosikan keunggulan produk lokal dan industri
kreatif yang berpadu dengan pengembangankawasan wisata.
“Karena
antara industi kreatif dan pariwisata seperti dua mata mata uang yang tak bisa
dipisahkan. Industri kreatif akan
menjadikan suatu wilayah berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Demikian pula
sebaliknya, destinasi wisata akan berkembang dan lebih maju jika ditopang oleh
keberadaan industri kreatif,” katanya saat menyampaikan sambutan pada peresmian
Taman Wisata Pantai Kalaki.
Diungkapkannya,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menyambut gembira peresminan Taman Wisata
Pantai Kalaki, peresmian Tourism Information Center dan pembukaan pameran
Ekonomi Kreatif yang merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Pesona Tambora
tahun 2017.
Taman Wisata
Kalaki adalah objek andalan di Kabupaten Bima dan setiap hari selalu dikunjungi
oleh para wisatawan. Posisinya sangat strategis karena letaknya di jalan Negara
lintas Bima-Sumbawa dan dekat dengan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.
Pemkab Bima juga menyambut gembira keberadaan TIC yang diresmikan sebagai pusat
informasi tentang destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bima sehingga memudahkan
bagi para wisatawan untuk mengunjungi objek-objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Bima.
Menurut
Bupati IDP, Kabupaten Bima merupakan daerah dengan destinasi yang lengkap. Bentangan
alam yang indah dan dikelilingi oleh laut menawarkan destinasi wisata bahari dan wisata pantai dengan bentangan
pantai-pantai indah mulai dari Tambora hingga Sape, Parado hingga Pulau
Sangiang.
“Jejak kerajaan
dan kesultanan Bima di masa lalu baik di wilayah Kota Bima maupun Kabupaten
Bima telah mewariskan ragam potensi situs sejarah dan budaya yang menjadi salah
satu tarik wisata sejarah dan budaya,” katanya.
Pemkab Bima menyadari
bahwa posisi strategis serta peluang tersebut belum secara maksima dikembangkan
dalam rangka pengembangan kepariwisataan dan industri kreatif mewujudkan percepatan
pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Untuk itu dukungan berbagai
pihak termasuk Pemrov NTB sangat diperlukan.
Sementara itu, Wagub NTB, M. Amin, SH, M.Si
menyatakan, jika semua pihak sudah bekerja maksimal untuk pengelolaan
pariwisata, maka hasilnya pun akan optimal. “Dulu ada penolakkan karena masalah
berpakaian minim. Tapi sebenarnya bisa menyesuaikan diri. Ada zonasi dan hari
ini semua kota dan kabupaten bisa mengikutinya,” katanya.
Dikatakannya,
Taman Wisata Pantai Kalaki adalah ruang
terbuka hijau yang harus dijaga. Saat ini, belum tersedia taman bermain
anak-anak. Untuk itu, Pemrov NTB siap mendukung pengembangan objek tersebut.
Menurut Amin,
setiap aset pariwisata harus mendapatkan sentuhan teknologi sehingga semua
potensi itu bisa dijual. Misalnya di Pulau Bali semua hal bisa dijual kepada
pelancong termasuk hal di luar nalar (magic).
Amin
mengatakan, daerah-daerah di Indonesia termasuk Provinsi NTB tidak perlu takut memikirkan imbas ketika sektor Migas
Indonesia turun. Pemerintah dareah bisa
mendorong ekonomi kreatif dan potensi pariwisata. “Beberapa negara masih
memikirkan memperbaiki wisatanya seperti Turki yang diserang masalah teror.
Pariwisata itu multi efek seperti ekonomi,” katanya.
Ia mengingatkan
bahwa investor membutuhkan tawaran yang bersahabat. Salah satunya regulasi atau
Peraturan Daerah. “Perlu investor yang datang itu diberikan uang. Jangan ada
ego sektoral tapi harus ada koordinasi antar lintas SKPD dan berbagai pihak,”
katanya.