Kota Bima, Berita11.com— Dua pekan terakhir harga sembilan bahan pokok
(Sembako) seperti komoditi tertentu terutama tomat di Pasar Raya Amahami naik
drastis dari Rp5.000 per kilogram menjadi Rp18 ribu/ kg. Belakangan harga tomat
di pasar tersebut turun menjadi Rp15 ribu/ kg setelah adanya intervensi harga
tomat dari Makassar yang mulai masuk Pasar Raya Bima dan Pasar Raya Amahami.
Selain tomat, cabai keriting di Pasar Raya Amahami juga turun menjadi Rp30
ribu/kg dari sebelumnya Rp35 ribu/kg. Demikian juga harga bawang putih turun
dari Rp30 ribu/kg menjadi Rp22 ribu setelah beberapa hari sempat naik. Harga bawang
merah turun dari Rp20 ribu/ kg menjadi Rp15 ribu.
Sementara itu, harga gula pasir tanpa merek tetap stabil Rp13 ribu/kg. Harga
beras super juga tetap stabil meskipun saat ini para petani tidak sedang dalam
musim panen, Rp10 ribu/kg. Harga minyak goreng curah tetap stabil Rp10 ribu/600
ml. Demikian juga harga Bimoli Rp28 ribu/ 2 liter. Harga daging sapi tetap
stabil Rp100 ribu/ kg.
Sementara itu, harga telur broiler, terus naik dari awalnya Rp45 ribu/
krak, naik menjadi Rp47 ribu/ krak. Sebelumnya harga telur ayam broiler
berkisar hanya Rp38 ribu-Rp40 ribu per krak.
Pedagang telur ayam broiler di Pasar Raya Amahami, Salmeh mengatakan,
sesuai rencana harga telur ayam broiler masih akan naik pada beberapa hari
mendatang. “Memang naik terus, beberapa hari lagi akan naik menjadi Rp50 ribu
per krak. Kami juga tidak terlalu tahu apa penyebabnya naik. Tapi dari agen
sana juga naik,” katanya di Pasar Raya Amahami, Jumat (22/12/2017).
Selain telur ayam broiler, komoditi lain yang naik yaitu cabai rawit terus
melonjak dari harga awalnya Rp20 ribu/kg menjadi Rp40 ribu/kg.
Pedagang cabai di Pasar Raya Amahami, Aminah mengatakan, penyebab harga
cabai naik karena menjelang tahun baru dan pengaruh musim hujan. Karena saat
musim tertentu jumlah produksi cabai berkurang sehingga mempengaruhi harga di
pasar.
Sementara itu, pedagang tomat di Pasar Raya Amahami, Ismail mengaku harga
tomat di pasar setempat turun menjadi Rp15 ribu setelah dipengaruhi harga tomat
dari Makkasar yang masuk pasar raya di Bima.
“Awal-awalnya memang naik jadi Rp18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp5
ribu per kilogram. Tapi turun sedikit menjadi Rp15 ribu setelah masuknya tomat
dari Makassar. Mau tidak mau tomat dari Lombok juga turun harga menyesuaikan
harga tomat dari Makassar yang masuk pasar di sini,” ujarnya.
Ismail menyebut, harga kol juga naik drastis dsari Rp7 ribu/kg menjadi Rp13
ribu/ kg atau Rp25 ribu/ 2 kg.
“Kalau yang dua kilogram itu sudah 25 ribu sekarang. Padahal sebelumnya
hanya Rp7 ribu. Sebelumnya hanya Rp150 ribu per karung, sekarang sudah Rp300
ribu. Jadi kita nggak kuat bayarnya sehingga hanya dagang tomat sekarang ini,”
ujar Ismail. (US)