![]() |
Petugas Dikes Mendata Pasien Sucpect Difteri di Ruangan Isolasi Anak RSUD Bima, Senin (18/12/2017) Pagi. US |
Kota Bima, Berita11.com—
Rumah Sakit Umum Daerah Bima merawat tiga pasien suscpect difteri asal Kota
Bima. Ketiga pasien tersebut dirawat sejak Sabtu (16/12/2107) lalu di ruangan
isolasi anak RSUD Bima.
Penanggung
Jawab Instalasi Gawat Darurat RSUD Bima, dr Muhammad Akbar mengatakan, dua
pasien suspect difteri yang dirawat RSUD setempat berasal dari Kota Bima. Namun
Akbar belum mengetahui ketiga identitas dua pasien itu. “Ada dua yang dirawat
masih suspect. Tambah satu orang lagi yang lagi proses dibawa ke sini. Ada tiga
orang,” kata Akbar kepada Berita11.com di RSUD Bima, Senin (18/12/2017) pagi.
Sementara itu
Humas RSUD Bima, dr Sucipto yang coba dikonfirmasi tidak berada di tempat. Pada
bagian lain sejumlah pegawai Dikes Kota Bima terlihat masih mengisi form
tentang data pasien suspect difteri tersebut di ruangan isolasi anak, kamar
Zaitun.
Sejumlah pegawai
Dikes Kota Bima tersebut menolak dikonfirmasi dan menolak memberikan data
terkait pasien suspect difteri tersebut. “Kita nggak berani begitu saja
walaupun hanya nama pasien. Ini masih suspect. Sampel masih akan kita kirim ke
Surabaya,” ujar pegawai Dikes Kota Bima yang menolak menyebutkan nama.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs Azhari, M.Si yang dihubungi Berita11.com
Jumat (15/12/2017) melalui sambungan Ponsel dan pesan WhatshApp tidak menjawab
ketika dikonfirmasi Berita11.com soal potensi wabah difteri dan kemungkinan menjangkiti warga Kota Bima.
Sementara itu,
staf Seksi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dikes Kota Bima,
Rosidiati yang ditemui Berita11.com Jumat lalu di Dikes Kota Bima memastikan
bahwa tidak ada wabah atau difteri yang menjangkiti warga Kota Bima karena
dinas setempat rutin melaksanakan pengawasan.
“Mungkin
kalau di Jawa seperti Banten dan Jawa Tengah itu ada sehingga dilakukan
vaksinasi massal. Kalau di Kota Bima itu tidak ada karena itu penyakit langka,”
katanya.
Menurut Rosdiati, Dikes
Kota Bima rutin melakukan upaya pencegahan penyakit melalui vaksinasi TB,
campak, termasuk bagian dari upaya difteri untuk bayi umur 0-9 bulan. (US)