![]() |
H Bambang Kristiono Memaparkan Bahwa Masyarakat Lombok Membutuhkan Figur yang Memiliki Jaringan Kuat di Pusat. |
Gerung,
Berita11.com—Otoritas Jasa Keuangan NTB menggelar diskusi publik berkaitan peranan
OJK dalam mendorong perkembangan lembaga keuangan pembiayaan syariah di Lombok
Barat umumnya di NTB, Rabu (3/10/2018).
Kegiatan yang
dilaksanakan di Rumah Makan Ujung Landasan Gerung ini juga bekerja sama dengan
sejumlah pengurus DPP dan DPD Partai Gerindra. Hadir pula Ketua Badan Pengawas
dan Penegak Disiplin DPP Gerindra yang juga menjadi Calon Legislatif Dapil
Lombok H Bambang Kristiono (HBK).
HBK mengungkapkan,
DPP Partai Gerindra terus mendukung pertumbuhan ekonomi Lombok. Khususnya di
sektor pertanian. Lombok menjadi salah satu daerah yang punya potensi pertanian.
Dengan catatan harus didukung oleh permodalan yang memadai.
“Di sinilah
peran anggota legislatif di DPR RI bisa membantu masyarakat petani yang ada di
Lombok. Mulai dari akses permodalan, pendidikan keterampilan, perlindungan
produksi dan pemasaran,”paparnya.
Dijelaskannya, Bank
Syariah akan menjalankan fungsinya dengan baik jika pemerintah memberdayakan Bank
Syariah dalam memberi modal bagi pertanian di Lombok.
“Lombok butuh
orang yang punya jaringan di pusat. Tidak hanya membutuhkan orang yang piawai
mengelola daerah lokal tapi punya akses di pusat untuk membuat kebijakan yang
berpihak pada masyarakat di Lombok,” jelasnya.
Pria yang dekat
dengan Calon Presiden Prabowo Subianto itu berjanji, jika mendapat amanah, akan
memperjuangkan masyarakat Lombok di DPR RI Senayan. HBK optimis, banyak program
pusat yang bisa dibawa ke Pulau Lombok.
Sebelumnya,
Kepala OJK NTB Farid Faleteha mengatakan, pihak OJK terus berupaya mendorong
agar lembaga keuangan daerah berbasis syariah terus tumbuh. Karena pertumbuhan
lembaga syariah saat ini masih minim.
Farid menjelaskan
di NTB keberadaan lembaga keuangan syariah berada di angka 9 persen. Sementara
secara nasional jumlahnya baru menyentuh angka 5 persen. Padahal jika
dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia keberadaan lembaga keuangan
syariah berada pada angka 30 persen.
Dengan
keberadaan lembaga keuangan syariah bisa membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih
sehat. Karena bisa menghindarkan masyarakat dari pinjaman terhadap rentenir
atau lembaga keuangan yang memasang bunga tinggi. Catatannya masyarakat juga tidak
hanya berpikir jangka pendek atau mau mudahnya saja.
“Ini sangat
penting disosialisasikan di Lombok Barat mengingat saat ini masih banyak
lembaga keuangan yang mencekik masyarakat kecil," ucapnya. [RD]