![]() |
Ketua FIGUR Kabupaten Dompu, Mahfud, S.Pd. |
Dompu,
Berita11.com— Forum Komunikasi Guru Honorer (FIGUR) menyebut hingga kini nasib
1.034 guru honorer di Kabupaten Dompu masih menganggtung. Pada para guru
honorer memiliki banyak kontribusi terhadap pendidikan.
Ketua
FIGUR Kabupaten Dompu, Mahfud, S.Pd mengatakan, pegawai negeri sipil (PNS)
pendidikan yang memasuki masa pensiun sudah mencapai 100 orang. Sebaliknya 1.034
guru honorer masih menghadapi masa depan yang suram.
Pemerintah
daerah tidak pernah memerhatikan kesejahteraan para guru honorer tersebut untuk
mengimbangi tugas atau peran para guru non-PNS tersebut.
“Padahal
kontribusinya besar, hingga saat ini kami
belum menemukan titik terang seperti apa nasib kami,” katanya di Dompu, belum
lama ini.
Dikatakan
Mahfud, berbagai upaya mencari keadilan telah dilakukan pihaknya. Namun sikap
pemerintah daerah justru apatis.
“Terakhir
kali kemarin kami telah mendatangi langsung menghadap Asisten 1 Setda Drs H Sudirman
Hamid, M.Si bersama Asisten 3 M Amin, S. Sos, kemudian bendahara BPKAD mereka
tidak berani untuk memberikan keputusan, mereka bilang tergantung atasannya,” katanya.
Dikatakannya,
sesuai pernyataan ketiga pajabat tersebut, Pemerintah Kabupaten Dompu telah
berupaya mengusulkan dalam rancangan APBD 2019. Namun dihapus karena
pertimbangan pembangunan infrastruktur lebih mendesak.
“Pada
saat itu kami sempat sampaikan mana yang lebih utamakan nyawa orang dengan
infrastruktur bangunan itu. Bayangkan gaji guru honorer ini Rp50 ribu hingga
Rp200 ribu per triwulan melalui dana BOS, kami sangat kecewa sekali terhadap
pemerintah,” ungkap Mahfud.
Menurut
Mahfud, sebenarnya sudah seringkali FIGUR berupaya menemui Bupati Dompu. Namun selalu
dipimping kiri dan kanan.
“Beliau
ini (bupati,red) tidak mau didemo, tetapi kita menghadap kemarin tidak pernah
diterima dengan baik. Karena katanya
sudah didisposisikan ke Pak Sekda tapi Pak Sekda sendiri tidak mau memberikan
keputusan, malah kembali berkata tergantung di atas, kami dipimpong,” katanya.
[RIS]