![]() |
Tak Terawat, Kondisi Asrama Mahasiswa asal Kabupaten Bima di Makassar. Foto Ist. |
Bima,
Berita11.com— Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terhadap nasib
mahasiswa perantau asal Bima di Makassar tak seperti di daerah lain. Hal itu
juga terlihat dari kondisi asrama mahasiswa yang kian tidak terawat karena tak
adanya dukungan pemerintah daerah.
Demisioner Imam
Umi, M Ramhmansyah Fikri mengatakan, mahasiswa Bima di Kota Daeng tidak
mendapatkan dukungan moral maupun material dari Pemda Bima. Hal itu dilihat dari asrama yang layak untuk ditempati.
Padahal selain sebagai asrama, fungsinya strategis menjadi tempat silaturahmi mahasiswa
Bima di Makassar.
“Ini ditunjuukan
dengan kondisi simpang siurnya mahasiswa Bima yang ada di Makassar, maka suatu
keharusan sebenarnya Pemda memperhatikan keberadaan mahasiswa Bima yang ada Makassar.
Hal ini semakin mencuat serta mendapat renspon dari lembaga kecamatan maupun
kampus yang ada di Makassar,” katanya Kamis (24/1/2019).
![]() |
Untuk Mendukung Kegiatan Silaturahmi Sesama Mahasiswa asal Bima Dibutuhkan Asrama yang Layak. |
Atas sejumlah permasalahan yang dihadapi
mahasiswa asal Bima di Makassar, sejumlah perwakilan organisasi paguyuban mahasiswa yaitu Dewan Penasehat Himpunan Mahasiswa Lambitu
(HIPMAL), M Taher, demiseoner KPMR Makassar, M Yusuf Malik, ketua umum Mahasiswa
Woha, Ibrahim Rifaid, demisioner Imam Umi, M Rahmansyah Fikri, aktifis pergerakan mahasiswa Monta, Randi,
dan demisioner Permatapabel, M Nor Andriansyah telah bertemu dan merumuskan
sejumlah poin kesepakatan.
Sejumlah poin
kesepakatan itu yaitu mendesak adanya asrama
mahasiswa Bima Makassar yang layak huni, mendesak Pemda Bima ikut membantu mengembalikan
PB-HMB, mendesak Pemda Bima meyalurkan
sebagian APBD untuk merenovasi arama putra dan arama putri mahasiswa Bima di Makassar.
Selain itu,
mendesak Bupati Bima agar mengevaluasi keberadaan aset Kabupaten Bima di Makassar.
[AD]