![]() |
KM Awu. foto ist |
Dompu,
Berita11.com - Seorang wartawan senior Supriyamin yang hendak berangkat ke
Benoa menggunakan KM. Awu bertujuan mengantar Rahmi kembali ke pondok pesantren
di Banyuwangi, Minggu (28/7/2019) pagi, terpaksa tidak jadi berangkat. Pasalnya, pria dengan sapaan
akrabnya Emo ini diduga dibohongi oleh Jasa penjualan tiket Man Jaya Ekskutif
(MJE) di Bima.
Pewarta
dari media harian online Lensa Post NTB ini dijanjikan oleh pihak MJE bahwa
tiba di bima tiketnya langsung diambil, Namun kenyataannya, tiba di sana
pihaknya merasa dibohongi dengan alasan tidak dapat jatah tiket tambahan
Mirisnya
lagi, pihak MJE berjanji bakal mengembalikan uangnya senilai Rp950.000 namun
yang terjadi hanyalah iming-iming saja, sementara Emo menunggu uang tersebut supaya
menggunakan KM lain sejak pagi tadi hingga malam ini pemilik MJE belum juga
nongol batang hidungnya dan terpaksa bermalam di bima.
"Saya
pesan tiket KM Awu untuk empat orang termasuk saya, uangnya sudah saya setor lewat
rekening seniali Rp950.000 tapi tadi pagi saya diinfokan lewat WA oleh MJE
membatalkan keberangkatan kami dengan alasan mereka tidak dapat kebagian tiket,"
ungkap Emo dalam group WhatsApp MOI Kabupaten Dompu, malam ini, Minggu (28/7/2019).
Menurut
pria yang cukup sabar dan baik hati serta tidak sombng ini, sore tadi pihaknya
menuju kantor MJE guna mempertanyakan uang yang dijanjikan bakal dikembalikan
namun sayang kepala Kantor tersebut sedang tidak ada di tempat hanya anak
buahnya dan anak buahnya bilang malam ini bakal dikirim uangnya.
Namun
apa yang terjadi, Emo lagi-lagi dibohingi oleh pihak MJE. “Anak buahnya malam
ini kirim katanya, ternya kepala MJE WA saya besok pagi lagi,” keluhnya.
Hingga
berita ini diturunkan, pihak MJE masih upaya dihubungi guna dimintai
keterangan. [RIS]