![]() |
Pengurus Partai Gerindra Kabupaten Bima, Yasin S.Pd.I dan Drs H Dahlan M Noer M.Pd. Kolase Berita11.com. |
Bima,
Berita11.com— Wakil Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima yang juga anggota DPRD
Kabupaten Bima, Yasin S.Pd.I menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan bahwa
Drs H Dahlan M Noer M.Pd yang kini menjabat sebagai Wabup Bima telah ditetapkan
sebagai Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima menggantikan H Syamsuddin.
Diakuinya, pihaknya dimintai pengurus pusat untuk melaksanakan revitalisasi dan mengganti daftar pengurus yang tidak aktif.
“Kalau Musda,
belum ada. Cuma kemarin informasi pengajuan pengurus. Kalau kita melihatnya
belum ada informasi yang jelas (Dahlan jadi Ketua Gerindra). Biasanya kita tahu
juga iniformasi ini. Saya belum tahu
pasti, tentang perubahan pengurus, rapat rapat sebelumnya, ada perintah
revitasilasasi pengurus yang pindah partai atau yang meninggal,” katanya
melalui sambungan Ponsel kepada Berita11.com, Sabtu (14/9/2019) petang.
“Sampai hari
kemarin masih Haji Syam. Tapi memang ada perintah dari DPD itu melalui saya dan
Syam ada revitalisasi pengurus, yang tidak aktif di partai. Orang-orang yang
sudah meninggal atau bergabung dengan partai lain (diganti), itu amanat. Tidak tahu
kalau penggantian pengurus, bisa jadi, bisa tidak,” katanya.
Adapun berkaitan
figur atau kader yang akan diusung Partai Gerindra Kabupaten Bima, Yasin
mengisyaratkan jika Drs H Dahlan M Noer M.Pd juga memiliki peluang besar. Hingga
kini, Partai Gerindra Kabupaten Bima masih melaksanakan survei dan mengukur
elektabilitas figur yang akan diusung.
Selain kader
sendiri, Gerindra juga terbuka untuk kader partai lain maupun figur di luar
Parpol jika hasil survei partai yang dibentuk H Prabowo Subianto ini tidak ada
kader partai yang memenuhi elektabilitas.
Dijelaskannya,
salah satu tolok ukur atau kriteria untuk diusung Partai Gerindra yaitu
memiliki komitmen melayani masyarakat secara ikhlas dan serius. Selain itu,
memiliki komitmen sanggup membesarkan Partai Gerindra.
“Bisa dari
kader sendiri dan tidak menutup kemungkinan dari kader partai lain ataupun dari
nonparpol yang sanggup sama-sama memperbesar partai dan mau melayani masyarakat
secara ikhlas dan serius,” katanya.
Soal potensi
koalisi dengan PKS dan PAN, anggota legislatif yang juga Ketua HKTI Kabupaten
Bima ini juga mengisyaratkan peluang itu terbuka. Adapun berkaitan komunikasi
dengan Partai Golkar, pihaknya belum melakukannya. Target Partai Gerindra
mengusung figur atau kader untuk calon Bupati Bima. Namun jika elektabilitas
tidak memungkinan, Partai Gerindra juga tetap membuka peluang mengusung figur bakal
calon wakil pada Pilkada tahun 2020 Kabupaten Bima.
“Apakah akan
mampu kader sendiri atau belum mampu, kita akan dorong orang-orang yang punya
visi yang sama dengan Partai Gerindra, tapi yang memiliki elektabilitas baik, (termasuk
Dahlan) bisa jadi. Kalaupun dia mampu besar, mampu melayani masyarakat juga mau
membersahkan partai,” katanya.
Berkaitan potensi
mantan calon Wagub NTB yang kini kembali menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB
untuk diusung sebagai calon Bupati Bima pada Pilkada 2020, Yasin menyatakan hal
itu terbuka lebar. Apalagi jika sudah ada revisi undang-undang MD3, yang
memungkinkan kader partai yang sedang duduk di kursi legislatif untuk cuti jika
maju sebagai calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah.
“Saya tidak
berani menjustifikasi Pak Mori maju. Tapi bisa jadi, karena Pak Mori sedang
menjadi pimpinan dewan. Ini juga sedang mengamati revisi Undang-Undang MD3 yang
sedang dibahas. Saya kira kalau itu setelah perubahan regulasi akan ramai orang
maju,” katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, nama Dahlan M Noer M.Pd yang masuk sebagai pembina Partai Gerindra Kabupaten Bima santer disebut-sebut sebagai figur kuat calon Ketua Partai Gerindra Kabupaten Bima. Selain itu, mantan pejabat Kementerian Pendidikan Nasional tersebut juga disebut-sebut memiliki elektabilitas yang tinggi karena sikap pribadinya yang santun sehingga selalu diterima baik oleh masyarakat Kabupaten Bima, termasuk kelangan muda. [US]