![]() |
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa Barat, Drs H Mukhlis M.Si. |
Taliwang,
Berita11.com— Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumbawa Barat, Drs H
Mukhlis M.Si mengajak semua pihak termasuk mahasiswa agar menjaga kondusifitas
daerah dalam menyikapi desakan pembatalan revisi Undang-Undang KPK dan
Undang-Undang KUHP.
Secara pribadi
dirinya berharap tidak perlu ada aksi demontrasi. Akan tetapi jikapun ada aksi,
maka pihaknya tidak dapat melarang karena merupakan bagian dari wujud kemerdekaan
menyampaikan pendapat yang dijamin oleh konstitusi sebagaimana diatur dalam UU
Nomor 9 Tahun 2008.
Hanya saja, H
Mukhlis mengimbau mahasiswa jika melakukan aksi, dalam suasana damai (sejuk),
tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas negara maupun fasilitas umum. “Mengenai
isu besar-besaran di KSB, belum ada informasi terkait hal itu,” katanya di KSB,
Sabtu (28/9/2019).
Terkait penanganan
aksi unjuk di Sultra yang hingga menyebabkan kader IMM di Kendari meninggal
dunia, PDM Sumbawa Barat tetap berupaya menjaga kondusifitas dan keamanan untuk
kepentingan lebih luas yaitu bagi bangsa dan negara. “Kami khususnya di KSB berkomitmen
mempertahankan daerah zero horizontal konflik,” katanya.
Berkaitan
kader IMM yang meninggal, menurutnya, pada prinsipnya Muhammadiyah
mempercayakan penanganan kasus itu kepada aparat penegak hukum atau kepolisian.
“Kita percayakan kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan dan menuntaskan kasus di sana hingga mengakibatkan kader IMM Kendari Sultra meninggal dunia. Sampai saat ini belum ada intruksi atau imbuan secara organisatoris dari Pimpinan Pusat (PP) Muhamaddiyah maupun dari Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi NTB,” katanya. [ND]