![]() |
Ketua HMI Cabang Bima, Sukrin Foto Bersama Kapolres Bima, AKBP Bagus S.Wibowo S.I.K saat Bersilaturahmi di Polres Bima, Senin (14/10/2019). |
Bima,
Berita11.com— Hodonisme dan pergeseran nilai-nilai budaya di tengah masyarakat
menjadi salah satu akar masalah. maka tak heran muncul berbagai masalah hingga
tingkat desa, bahkan berpotensi eskalasi tinggi. Padahal masyarakat timur,
sebagai salah satu ciri khas Indonesia memiliki nilai-nilai positif seperti
budaya gotong royong.
Hal tersebut
yang menggugah Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, Sukrin untuk
berkomunikasi dan membahasnya dengan pemangku kepentingan. Pada Senin, 14
Oktober 2019, Ketua HMI Cabang Bima bertamu dan bertemu Kapolres Bima, AKBP
Bagus S. Wibowo S.I.K.
Sukrin
menyampaikan, berbagai dinamika yang ada di Bima, khusus pada tingkat desa
mengisyaratkan perlunya membangun kembali budaya musyawarah dan mufakat. Hal itu
agar keputusan yang tercipta dari desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
sehingga tidak ada masalah di kemudian hari.
“Ini terkait
dengan melakukan transformasi apa yang menjadi Tupoksi aparatur desa dan
peningkatan kerja desa terkait dengan hidup gotong royong. Budaya itu perlu
kita dorong kembali,” kata Sukrin saat bersilaturahmi dengan Kapolres Bima di
Mako Polres setempat.
Sementara itu,
Kapolres Bima AKBP Bagus S. Wibowo S.I.K setuju atas apa yang disampaikan Ketua HMI Cabang
Bima. Menurutnya, gotong royong adalah budaya luhur bangsa Indonesia.
“Kita harus
bisa menjaga dan melestarikan, bukan karena adanya ADD. (bukan) budaya gotong
royong itu kita kesampingkan, justru (dengan) adanya ADD ini, kita bersama
membagun desa (sehingga) bisa menghasilkan pendapatan desa, PAD,” katanya.
Dikatakannya,
masyarakat dan pemerintah desa bisa mengoptimalkan potensi desa melalui
berbagai usaha, sehingga bisa menghasilkan pendapatan desa dan tidak bergantung
pada pemerintah daerah. [AD]