![]() |
Brigadir Agus Salim dan Bhabinkamtibmas Desa Nusajaya dan perwakilan tim EF Dompu usai memberikan bantuan kursi roda buat bapak Safi'i yang mengalami lumpuh total sudah berpuluhan tahun. foto ist |
Dompu, Berita11.com - Sosok polisi
Agus Salim tiada henti-hentinya untuk berbuat baik terhadap sesama, dengan rasa
kepedulian yang tinggi melekat dalam dirinya pada Selasa (3/12/19) pagi mendatangi
rumah Bapak Safi’i 52 tahun warga Dusun Rinjani RT 01 RW 01 Desa Nusajaya
Kecematan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB guna menyalurkan
bantuan berupa kursi roda.
Sosok pria berpangkat Brigadir
ini kembali
tunjukan rasa kepeduliannya terhadap warga disabilitas meski tengah disibukan dengan tugasnya sebagai penegak hukum.
Agus menyempatkan diri untuk mengantar kursi roda buat pria separuhbaya itu
yang mengalami lumpuh total selama kurang lebih 30 tahun lamanya didampingi
beberapa orang perwakilan dari tim EF Dompu.
Wajah Bapak separuhbaya itu nampak senang bercampur terharu karena mendapatkan
bantuan kursi roda dengan gratis dari pemuda yang suka memperhatikan warga yang
kurang mampu itu.
Agus menjelaskan, pertama kali mendapatkan
informasi itu didapat dari seorang temannya yang dihubungi via telpon
genggamnya yang kebetulan sedang bertugas di desa setempat sebagai
Bhabinkamtibmas.
“Kemarin pada hari Minggu saya di telpon oleh
Bhabinkamtibmas yang bertugas di desa itu yaitu Brigadir Bungkarno yang
merupakan putra Lombok Tengah, dia (temannya, red) meminta bantuan kursi roda
untuk Pak Safi'i akhirnya hari ini kami sempatkan diri untuk mengantarinya,”
ungkap Agus.
“Roda yang saya bawa langsung dari Lombok Timur
kemarin pada saat balik cuti dari Lombok ke Dompu,” sambungnya.
Berdasarkan keterangan dari Bapak Safi’i,
Agus menjelaskan, pada tahun 1982 silam Bapak Safi’i datang berdua dengan kakak
kandungnya di desa tersebut dan mendapatkan sebuah rumah dan lahan sebgai warga
transmigrasi.
Namun baru-baru datang di desa itu, pria
separuhbaya itu mengalami lempuh berawal dari saat bekerja, mencangkul di sawah
atau di lokasi garapan miliknya, tiba-tiba kakinya terkena cangkul sehingga
sobek dan berdarah yang sangat banyak.
“Ia pun diobati pakai minyak obat yang
dibawanya dari Lombok tengah, sekitar tiga bulan kemudian kakinya memang sembuh,
Namun tiba-tiba di luar dugaan bahwa kakinya menjadi lumpuh, terkadang ia pun
mengalami demam tinggi dan tubuhnya gemetaran,” cerita Agus.
Akibat keterbatasan ekonomi, lanjut Agus,
Bapak itu pun tidak dibawa berobat ke dokter ataupun rumah sakit, lebih memilih
tinggal diam hingga sampai saat ini. “Hanya Kakaknya semata wayanglah yang
selalu setia merawat dan memberinya makan,” ungkap Agus.
Sementara, keluarga Bapak separuhbaya ini sangat
senang dengan diberikan kursi roda dengan gratis dan Bapak itu, tidak perlu
lagi merepotkan keluarganya ketika ingin kemana-mana atau berangkat menuju ke
kamar kecil (WC) hal itu sudah mulai dilakukan dengan sendiri tanpa butuh bantuan
dari orang lain.
“Proses penyerahan sendiri disaksikan oleh
Bhabinkamtibmas setempat dan Kadus (kepala dusun) dan keluarga pun sangat-sangat
senang dan bahagia karena pak safi'i tak lagi digendong ataupun harus dipopong
lagi jika harus ke WC ataupun ke suatu tempat,” pungkas Agus. [RIS]