![]() |
Kepala Bandar Udara Kelas II, Sultan Muhammad Salahuddin Bima, I Kadek Yuli Satriawan. Foto US/ Berita11.com. |
Bima, Berita11.com— Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II, Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima pernah kecolongan proyektil yang ditemukan dalam
kursi penumpang. Untuk mengantisipasi hal itu terulang, pihak bandara setempat
meningkatkan koordinasi keamanan.
“Pernah kelolosan (proyektil), di sini kan daerah zona merah. Tapi
semenjak kejadian itu, tidak ada lagi ada kejadian. Mudah-mudahan nggak ada
lagi,” harap Kepala UP Bandar Udara Kelas II Sultan Muhammad Salahuddin Bima, I
Kadek Yuli Satriawan S.Kom, S.SIT kepada wartawan, di Palibelo, Kamis
(9/1/2020) lalu.
Dikatakannya, UP Bandara Udara setempat selalu meningkatkan keamanan
dengan koordinasi berbagai pihak terkait, aparat kepolisian, TNI maupun
intelijen untuk mengantisipasi gangguan.
“Kalau ranah kami soal keamanan. Kalau ditemukan senjata, jelas ada
antisipasi. Kalau (Narkoba) kita tidak tahu, karena alat kami tidak mendeteksi Narkoba,
X ray kami tidak mendeteksi Narkoba,” katanya.
Meskipun peralatan di Bandara Bima belum mampu mensupport pendeteksian
lalu lintas Narkoba, pihaknya selalu siap jika ada koordinasi dari Badan
Narkotika Nasional (BNN) terkait daftar penumpang yang dicuriga membawa barang
larangan.
Sebagaimana diketahui, kasus Narkoba juga pernah didapati dari penumpang salah satu maskapai, penerbangan di Bandara Bima. [RD]