![]() |
Foto Bersama Dosen dan Mahasiswa saat Pentas Seni dan Pameran Hasil Karya Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima di Objek Wisata Lawata, Kota Bima, Minggu (26/1/2020). |
Kota Bima,
Berita11.com— Menjadi yang pertama, memiliki arah kepuasan tersendiri.
Bagaimanapun, yang pertama tercatat dan mudah dikenang. Dalam urusan memaparkan
dan mempublikasikan karya mahasiswa, STKIP Tamsis Bima selalu punya terobosan.
Untuk yang pertama kalinya, Pantai Lawata, Kota Bima dibuat meriah dengan karya
mahasiswa dari Prodi PGSD STKIP Tamsis Bima.
Ketua Program
Studi (Kaprodi) PGSD STKIP Taman Siswa Bima, Mariamah, M.Pd, dengan lugas
mengatakan, tidak terlihat, tapi hasilnya wow dan memikat. Itulah ungkapan untuk
kegiatan pentas seni dan karya mahasiswa yang dipelopori dua dosen cantik,
Nunung Fatimah, M.Pd dan Sulfahri, M.Pd.
“Prodi PGSD
sangat mengapresiasi gagasan dan inovasi ini. Produk dari hasil kreasi dan
inovasi mahasiswa sangat luar biasa. Mulai dari tarian, teater, produk dari
pemanfaatan sampah plastik, VCD bekas, miniatur uma lengge sampai buku yang memuat materi perkuliahan,”
katanya, Minggu (26/1/2020).
Menurutnya, berakhirnya
UAS tidak membuat dua dosen itu mengakhiri kegiatan inovatifnya. Semangat dan
antusian mahasiswa sangat terlihat. Kekompakan setiap tim begitu memukau saat
tampil dan mampu membuat para penyimak menjadi terhibur.
Melihat hasil
dari kegiatan tersebut, pihaknya berkomitmen menggelar kegiatan serupa di akhir
semester. Selain itu, dirinya juga berterima kasih pada lembaga dan yayasan
karena hadir dan andil dalam kegiatan pagelaran kreasi itu.
“Insaallah
Prodi PGSD akan mengagendakan khusus setiap akhir semester untuk mengadakan
kegiatan ekspo dari semua produk yang dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen. ini
merupakan kegiatan perdana yang dilakukan di luar kampus,” katanya.
Sementara,
Nunung Fatimah, M.Pd yang dikonfirmasi terpisah mengaku bangga dengan suksesnya
hajatan tersebut. Dosen pengampu MK Kesenian dan Keterampilan Budaya Dasar,
untuk pertama kali mengadakan kegiatan yang paling bergengsi dan menarik
perhatian banyak orang. Pentas seni dan pameran prakarya dengan tema Lingkar
Karya dalam Rasa Bersama Mahasiswa PGSD Semester V mendapat banyak perhatian
dari pengunjung Pantai lawata.
Menurutnya,
kegiatan yang dihelat itu sangat mendukung promosi kampus. “Mahasiswa PGSD membuka juga stand hasil karya yang digeluti
selama satu semester. Hasil karyanya juga sangat menarik, mulai dari miniatur
uma lengge, lukisan tiga dimensi,
miniatur dokar, bunga dari bahan dasar daun jagung, dan pemanfaatan
barang bekas yang disulap menjadi karya yang memiliki nilai jual tinggi,”
ujarnya.
Selain itu,
yang membuat acara terlihat sukses, karena mampu mencuri perhatian hingga mendapatkan apreasiasi dari istri Wali Kota Bima,
Umi Elly Alwaini dan Dinas Pariwisata Kota Bima.
Program
pameran hasil cipta itu selaras dengan visi misi kampus STKIP Tamsis Bima,
yaitu penguatan nilai kearifan lokal dan budaya literasi melalui prakarya.
“Tidak kalah
menarik lagi bahwa Pensi (pentas seni) ini turut dimeriahkan dan dilengkapi 100
buku dari goresan tangan para mahasiswa berbakat dan produk dari mahasiswa
jurusan PTI bimbingan bu Ita Fitriati dan pak Hardiansyah juga. Jadi, para
pengujung tidak hanya melihat Pensi, tapi juga bisa membaca gratis buku yang
tersedia diberbagai stand. Akhir kegiatan ditutupi dengan foto bersama.
Sulfahri,
M.Pd mengaku turut merasa bangga. Itu karena banyak karya mahasiswa yang memang
memanfaatkan barang bekas. “Mahasiswa mampu menjadikan barang barang bekas
menjadi bernilai ekonomis,” ujarnya.
Sri Lastuti,
M.Pd yang dimintai komentarnya turut memberikan pendapat. Menurutnya, kegiatan yang
diasakan sangat membangun. Kegiatan serupa
jika bisa diagendakan setiap semester atau minimal satu kali dalam
setahun. Kegiatan juga diisi dengan pameran 100 buku dari mahasiswa PGSD, mata
kuliah evaluasi pembelajaran yang diampunya.
“Kegiatan
semacam ini akan menyadarkan mahasiswa bahwa mereka luar biasa, mereka memiliki
potensi hebat yang selama ini belum dioptimalkan. Bisa karena terbiasa,
mahasiswa harus dipaksa untuk keluar dari zona nyaman, mahasiswa harus
disibukkan dengan karya, agar kelak ketika tiba saat mengabdi, bekal mereka
telah siap pakai,” katanya.
Jika ada
produk yang ditargetkan, sebagai output mata kuliah, maka harus disampaikan
sejak awal perkuliahan. Tiap pekan harus tetap dipantau perkembangannya,
semangat mahasiswa juga harus terus dipacu agar hasil sesuai dengan yg
diharapkan.
“Penasaran
jika mata kuliah kewirausahaan diadakan bazar produk kewirausahaan mahasiswa,
In Syaa Allah akan lebih keren lagi,” katanya.
Ketua STKIP
Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., menilai dosen Prodi PGSD makin
kreatif, kompetitif dan berbudaya dalam menggairahkan literasi bagi mahasiswa
dan generasi milineal.
“Mari terus
bekerja, bangun tradisi literasi menuju generasi beradab menyambut 2045, 100 tahun
Indonesia merdeka,” ajaknya.
Untuk
diketahui, persiapan dilakukan selama
tiga bulan, mulai Novomber yang diawali penyusunan draf acara, penentuan
panitia, teknik pembukaan stand, teknik desain decor mulai dari persiapan
kelompok tari, teater, tim Padura, dan pembaca puisi, terakhir pembahasan
terkait dana kegiatan.
Lawata yang
mulai dipoles jadi destinasi wisata dengan berbagai event untuk menghidupkan
ekonomi kreatif oleh Wali Kota Bima. Diperkirakan, lebih kurang 750 orang yang
hadir saat event tersebut, terdiri dari mahasiswa dan pengunjung lintas segmen.[AN]