![]() |
Kondisi Meja dan Kursi Kantor Desa Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima NTB yang Diseret Massa Emak-emak yang Memprotes Penyaluran BPUM, Jumat (9/10/2020). |
Bima, Berita11.com— Kaum hawa tak selamanya identik dengan lemah lembut. Mereka juga bisa beringas saat ada sesuatu mengganjal. Seperti yang terjadi di Desa Tolouwi, Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (09/10/2020). Ibu-ibu di desa ini mengamuk dan merusak kaca jendela kantor Desa Tolouwi, meja dan kursi di ruangan kepala desa setempat.
Aksi ibu-ibu itu lantaran dipicu protes atas Bantuan Pengelola Usaha Masyarakat (BPUM) yang diduga tidak tepat sasaran. Para ibu-ibu yang dikoordinir Masniwati itu menamakan diri mereka Kaum Hawa Desa Tolouwi (KHDT). Mereka memulai aksi sekira pukul 10.00 Wita.
Dalam aksinya
massa KHDT yang terdiri dari ibu-ibu ini mendesak dua pokok tuntutan. Yaitu meminta
kepala desa setempat bertanggung jawab atas anggaran BPUM yang dinilai tidak
tepat sasaran. Selain itu mendesak agar pembagian dana BPUM agar dilakukan
secara adil, tidak hanya untuk keluar terdekat aparatur desa.
Informasi yang
diperoleh, setelah tiba di depan kantor Desa Tolouwi sekira pukul 10.00 Wita,
massa langsung melempar kantor Desa Tolouwi menggunakan batu sehingga sejumlah
kaca kantor tersebut pecah. Tak hanya itu, massa mengeluarkan kursi dan meja yang ada di dalam
kantor Desa Tolouwi.
Pihak keamaman
di antaranya Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat, Serda Rifaid berupaya
mengamankan situasi dan menyampaikan imbauan kepada massa agar tidak merusak
kantor desa setempat.
Massa baru membubarkan diri usai waktu salat Jumat. Sebagaimana yang diketahui, pemerintah mendistribusikan bantuan melalui program Bantuan Pengelola Usaha Masyarakat (BPUM) untuk jenis usaha bakulan Rp2.400.000 per orang. Namun pembagian tersebut disinyalir tidak dilakukan transparan sehingga memicu aksi protes kaum hawa di desa tersebut. [B-12]